MIN 6 Magelang  tengah mencanangkan sekolah Adiwiyata yang berbasis lingkungan. Dari berbagai konsentrasi sekolah adiwiyata, MIN 6 Magelang berkonsentrasi pada keanekaragaman hayati khususnya pada budidaya tanaman hias.

“Konsentrasi sekolah Adiwiyata ada beberapa macam di antaranya sampah, energi, keanekaragaman hayati dan makanan. Kami konsentrasi pada keanekaragaman hayati dengan budidaya tanaman hias. Kami ingin mendidik siswa tidak hanya dari sisi akademis saja tetapi memiliki jiwa kewirausahaan yakni mengembangkan usaha tanaman hias sehingga mampu menyejahterakan warga sekitar,” urai Kepala MIN 6 Magelang, didampingi Ketua Tim Pelaksana Sekolah Adiwiyata, Badrun Zaman (14/9/2019).

Bp Badrun menuturkan sekolah Adiwiyata di MIN 6 Magelang memiliki program pencanangan Adiwiyata utama yakni Satu Jiwa Satu Pohon (Saji Sapo). Siswa diimbau membawa satu pohon perindang dan produktif seperti pohon buah ke sekolah. Selain menanam pohon ada juga kerja bakti rutin tiap Jumat dan pengelolaan sampah.

“Kami mendapatkan imbas pencanangan sekolah adiwiyata dari SD N Jumoyo 2 yang lebih dahulu mendapatkan predikat sekolah Adiwiyata,” jelasnya.

Ditambahkan Bapak Badrun, dari 300 siswa ini diimbau untuk membawa pohon ke sekolah kemudian merawatnya. Adapun imbauan ini juga didukung oleh wali siswa yang saat tahun ajaran baru lalu telah disosialisasikan terkait pencanangan Adiwiyata ini.selain pendidikan kewirausahaan kedepan, sekolah Adiwiyata yang akan dibentuk berkonsentrasi pada budidaya tanaman hias utamanya untuk pembelajaran.Termasuk bagaimana siswa dapat melakukan drafting yakni menyambung pucuk tanaman menjadi berbagai macam tanaman seperti jenis adenium, kamboja Jepang dan sebagainya,” tambahnya.Kepala MIN 6 menargetkan MIN 6 Magelang mampu menjadi sekolah Adiwiyata dalam jangka waktu antara 6 bulan hingga maksimal 1 tahun kedepan.